Metode Saintifik dalam Pendidikan

metode_saintifik

Mengajar di dalam kelas bagi seorang guru memang kerap sekali memperhatikan metode mengajarnya. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari pembelajaran atau topik pembahasan materi mengajarnya tercapai. Metode merupakan hal yang tidak bisa dilupakan oleh seorang guru. Tanpa adanya metode pembelajaran, guru akan kesulitan dalam melakukan proses transformasi di dalam kelasnya. Dengan demikian, maka tujuan pembelajaran atau topik materi yang disampaikan tidak akan tercapai.

Apa itu metode?
Kamus Besar Bahasa Indinesia menjelaskan bahwa metode memiliki arti sebuah cara yang dilakukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Pada dasarnya, metode dapat disandingkan untuk berbagai macam kegiatan. Namun, kata metode ini jarang sekali diterapkan pada kegiatan yang lebih sederhana atau dalam kehidupan sehari-hari. Kata metode, lebih banyak digunakan untuk kegiatan formal, seperti dalam dunia pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya.

Pengertian Metode Saintifik

Metode saintifik merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh guru dalam mengajar di kelasnya pada suatu materi pelajaran tertentu. Metode saintifik ini mulai familiar pada abad ke 21, sekitar tahun 2013. Maka oleh sebab itu, metode saintifik ini merupakan metode yang digalakkan dalam kurikulum 2013.

Prinsip Metode Saintifik

Metode saintifik ini berprinsip untuk menekankan pada ilmiah. Dalam saintifik, siswa itu akan berperilaku atau bertindak seperti layaknya seorang peneliti. Dikatakan demikian, karena dalam menerapkan metode saintifik ini, ada 5 hal yang perlu untuk dilakukan yang biasa disebut dengan sebutan 5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Untuk lebih mudah dipahami, prinsip 5M dibuatkan dalam bentuk poin-poin, seperti di bawah ini:
  • Mengamati
  • Menanya
  • Mengumpulkan Informasi
  • Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
  • Mengkomunikasikan

5M di atas itu merupakan prinsip dari pendekatan atau metode saintifik. Oleh sebab itu, kegiatan di atas itu harus diterapkan bilamana ingin menerapkan metode saintifik ini di dalam kelas.

Cara Menerapkan Metode Saintifik

Melihat dari prinsip yang ada pada metode saintifik ini, terdapat prisip 5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Adapun 5M yang dimaksudkan di atas itu akan dijelaskan lebih lengkap pada bagian berikut ini:

Mengamati

Mengamati adalah salah satu kegiatan yang harus diterapkan dalam metode saintifik. Mengamati dalam hal ini dilakukan oleh siswa itu sendiri. Siswa diperintahkan untuk mengamati apa yang diterangkan oleh guru di depan kelasnya.

Misalnya begini, guru memberikan penjelasan materi tentang hal-hal yang dilarang dalam sholat. Maka, guru tersebut sebelum melakukan pelajaran harus menyiapkan media yang relevan untuk pembelajarannya. Saat pembelajaran itu sudah dimulai, dan guru memberikan sebuah media (sebut saja media audio visual) dan dipaparkan di depan kelas. Maka disaat inilah siswa diperintahkan untuk memperhatikan tentang apa yang ada dalam media tersebut.

Dalam kegiatan ini, siswa itu akan lebih baik tidak memberikan keterangan apapun hingga media yang ditampilkan itu selesai. Dengan demikian, maka diyakini siswa sudah melakukan kegiatan mengamati dalam hal ini.

Siswa itu harus mengamati media yang disampaikan. Karena, pada tahapan selanjutnya nanti, memiliki keterkaitan dengan hal ini. Maka oleh sebab itu, sebaiknya sebelum memulai kegiatan ini, guru memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa.

Ada hal yang kerap sekali terjadi disini, yakni bahwa siswa itu akan merasa bosan bila harus mengamati terlalu lama. Ini dikarenakan siswa membutuhkan fokus yang cukup lama, dan berakibat lelah.

Oleh sebab itu, hal yang perlu diperhatikan bahwa guru sebaiknya memilih media yang dirasa tidak membutuhkan durasi waktu yang cukup lama. Hal ini bertujuan agar kegiatan mengamati siswa berjalan efektif.

Menanya

Siapa yang tak kenal dengan istilah ini? Kegiatan menanya itu sesungguhnya memang diketahui tiap-tiap orang. Tahukah anda kegiatan menanya ini merupakan langkah ilmiah layaknya seorang peneliti? Tentu, karena menanya adalah salah satu cara untuk mencari informasi. Dengan menanya, menjadi bukti bahwa penanya itu memperhatikan sesuatu atau mempelajari sesuatu.

Kegiatan menanya disini bukanlah menanyakan tentang wawasan bebas. Melainkan, bertanya mengenai media yang ditampilkan guru. Yakni, dalam hal ini, kegiatan menanya itu dikelilingi oleh pembelajaran yang diberikan guru. Oleh sebab itu, pertanyaan yang disajikan itu harus benar-benar mengarah pada konteks pembelajaran saat itu. Guru harus memperhatikan hal ini, jangan sampai pertanyaan yang dilontarkan peserta didik keluar dari materi yang disajikan. Point-nya adalah bebas bersyarat. Artinya, siswa dapat menanyakan hal yang bebas dengan syarat masih terkait tentang materi yang disajikan waktu itu.

Bagaimana bila siswa menanyakan hal yang diluar konteks materi?

Secepatnya guru itu harus membatasinya. Menampung semua pertanyaan adalah alasan yang baik. Namun, untuk menjawab seluruh pertanyaan, adalah hal yang sepantasnya dilakukan guru saat menyajikan materi. Pertanyaan yang diluar konteks pelajaran, disimpan terlebih dahulu untuk dibahas pada pertemuan yang lain. Ini jauh lebih baik dan terlihat lebih dewasa menyikapi kondisi kelas.

Mengumpulkan Informasi

Mengumpulkan informasi merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan siswa. Mengumpulkan informasi disini maksudnya adalah bahwa siswa itu menganalisis dari informasi yang didapatkannya. Ini tidak terbatas, siswa itu dapat mengaitkan informasi dari luar ruang kelas untuk dikaitkan dengan materi yang sedang disajikan.

Misalnya, materi kali ini dijelaskan dengan media tentang "Gerakan Sholat". Lalu, pada tahapan mengumpulkan informasi, siswa itu pernah mengalami atau melihat di lingkungan tempat tinggalnya, ada gerakan sholat yang tidak sesuai dengan materi yang disajikan, atau bahkan ada gerakan sholat yang tidak sesuai dengan materi yang disajikan di kelas. Ini menjadi analisa tersendiri dalam diri siswa itu. Dengan demikian, siswa itu sudah melakukan apa yang dinamakan mengumpulkan informasi.

Mengasosiasikan (Mengolah Informasi)

Disini, mulai pada tahapan kegiatan kerja siswa. Dimana, siswa itu dianjurkan untuk mengolah informasi yang didapatkannya melalui media, atau melalui apa yang dialaminya diluar ruang kelasnya. Biasanya, disini siswa itu mulai bekerja atau guru mulai memberikan tugas berupa pertanaan, atau sejenisnya. Disinilah siswa mulai mengolah informasi yang didapatkannya melalui media yang dipaparkan guru atau bahkan melalui kegiatan sehari-harinya yang berkaitan dengan materi yang saat itu disajikan.

Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan disini maksudnya adalah menyampaikan hasil diskusi atau hasil kerjanya kepada teman-teman sekelasnya. Ini bisa dilakukan dengan cara berdiri di depan kelasnya. Ada beberapa kompetensi yang diharapkan disini, yaitu Keberanian, mengungkapkan pendapat, dan melatih kemampuan berbahasa. Tentu kegiatan ini dipandang sangat baik.

Dari ke lima kegiatan yang dilakukan siswa tersebut di atas, dapatlah dipahami bahwa kegiatan yang dilakukan siswa itu mengarah pada kegiatan yang dilakukan seorang peneliti. Ini dipandang baik. Selain melatih siswa untuk menjadi pemikir yang ilmiah dengan melibatkan berbagai hal dalam kehidupannya, siswa itu juga akan terlatih kompetensinya dalam hal keberanian, kemampuan berbicara, kesabaran, dan lain sebagainya. Tentu, hal ini sangatlah baik untuk diterapkan dalam pendidikan.

0 Response to "Metode Saintifik dalam Pendidikan"

Post a Comment

Halaman ini berisikan referensi tertentu, dan tidak semata-mata menggantikan pendapat para ahli.

Terimakasih telah berkunjung. Tanyakan sesuatu kepada saya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel