Cerita Pendek: Asap Dapur Seorang Guru
Pendidik yang biasa disebut dengan guru, merupakan sebuah profesi yang cukup berat. Disamping merawat dan mengurusi anaknya sendiri, guru juga memperhatikan perkembangan anak orang lain yang dititipkan padanya setiap hari.
Di sekolah, guru juga harus menampung segala macam tugas yang diwajibkan padanya, dimana harus membuat RPP dan silabus sebelum masuk ke dalam kelas, harus membuat media pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas, harus memperhatikan perkembangan demi perkembangan yang dilalui siswanya setiap hari. Pekerjaan semacam ini bukanlah pekerjaan yang gampang.
Ada hal yang sangat mendasar untuk dipahami, bahwa “asap dapur” guru itu tidaklah banyak. Bangaimana mungkin akan menimbulkan asap yang banyak, bila tidak ada yang di masak di dapur? Begitulah analogi sederhananya.
Gaji Guru
Gaji seorang yang berprofesi sebagai seorang guru tidaklah sebanyak yang dikira. Terkadang, hanga cukup untuk membiayai makan saja. Untuk bermewah-mewahan, jarang sekali itu terlihat pada diri seorang guru.Itu semua dilihat dari kepribadian guru yang tercermin pada sikap dan perilakunya sehari-hari. Guru, biaasnya akan menggunakan pakaian yang sangat sederhana. Berbeda dengan profesi lain, yang hidup dengan kemewahan.
Asap dapur tidak usah ditanya. Sudah pasti asap dapur yang ada itu tidaklah sebanyak asap dapur tetangga. Bila asap dapur guru banyak, pasti yang dimasaknya itu banyak. Sementara, bila asap dapurnya sedikit, sudah dapat diartikan bahwa tidak banyak masakan yang dimasaknya.
Ini menggambarkan nilai ekonomi yang ada pada masing-masing profesi. Guru, tidak semewah profesi lainnya. Guru, lebih terlihat sederhana.
Kewajibannya dirasa lebih berat daripada profesi lainnya. Guru, dibebankan kepada dirinya ujung tanduk negara ini. Mengapa demikian? Dengan guru yang baik, diharapkan akan lahir para generasi yang baik pula yang akan memperbaiki negara ini pada masa mendatang. Ditangan guru, akan lahir manusia-manusia kreatif yang akan menciptakan keindahan pada negara ini. Ditangan guru, akan lahir para manusia calon angkatan bersenjata TNI yang mencintai negara dan siap untuk membela negara.
Ini lah mereka, mendidik tanpa mengharapkan yang lebih. Mereka, hanya mengharapkan sekaleng beras untuk kehidupannya esok. Dialah Guru.
0 Response to "Cerita Pendek: Asap Dapur Seorang Guru"
Post a Comment
Halaman ini berisikan referensi tertentu, dan tidak semata-mata menggantikan pendapat para ahli.
Terimakasih telah berkunjung. Tanyakan sesuatu kepada saya.